BerbagiArtikelMuslim - Akhir zaman merupakan masa yang mendekati terjadinya hari kiamat.Kabar tentang terjadinya hari kiamat sudah tertulis dalam Alquran dan hadist.Nyaris tanda-tanda yang dijelaskan tersebut sudah terjadi. Bahkan, bisa disimpulkan bahwa kita sedang menanti datangnya tanda kiamat besar.
Jelang terjadinya kiamat besar, maka akan terjadi petaka dan huru hara yang akan melanda manusia khususnya umat Islam.
Dajjal laknatullah akan menebar fitnahnya ke berbagai penjuru bumi. Rasulullah SAW pun menganjurkan empat negeri ini untuk ditinggali. Pasalnya, negeri ini begitu diberkahi oleh Allah SWT. Berikut negeri yang direkomendasikan Rasulullah dihuni pada akhir zaman.
1. Mekah dan Madinah
Mekah menjadi salah satu negeri yang direkomendasikan Nabi untuk
ditinggali. Pasalnya kota suci Umat Islam ini akan terbebas dari fitnah
Dajjal yang kejam. Berdasarkan hadist Nabi Muhammad SAW, Allah SWT
menjamin bahwa ini akan dijaga oleh malaikat dari fitnah Dajjal.
Diharamkan kepada Dajjal untuk memasuki Makkah dan Madinah ketika dia
keluar di akhir zaman berdasarkan hadits-hadits shahih yang menjelaskan
hal itu. Adapun negeri-negeri lainnya, maka sesungguhnya Dajjal akan
memasukinya satu persatu.
Dijelaskan dalam hadits Fathimah binti Qais Radhiyallahu anhuma, bahwa
Dajjal mengatakan, “Lalu aku bisa keluar. Aku akan berjalan di muka
bumi, maka tidak akan aku tinggalkan satu kampung pun kecuali aku
singgah kepadanya dalam waktu empat puluh malam, selain Makkah dan
Thaibah (Madinah al-Munawarah), keduanya diharamkan untukku, setiap kali
aku hendak masuk ke salah satu darinya, maka Malaikat akan menghadangku
dengan pedang yang terhunus yang menghalangiku untuk memasukinya, dan
di setiap lorong darinya ada Malaikat yang menjaganya.” [8]
Dan telah tetap (pada sebuah riwayat) bahwasanya Dajjal tidak akan
memasuki empat masjid: Masjidil Haram, Masjid Madinah, Masjid ath-Thuur,
dan Masjidil Aqsha.
Imam Ahmad meriwayatkan dari Junadah bin Abi Umayyah al-Azdi, dia
berkata, “Aku dan seseorang dari kalangan Anshar pergi menemui seseorang
dari kalangan Sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu kami
berkata, “Ceritakanlah kepada kami apa-apa yang engkau dengarkan dari
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang bercerita tentang Dajjal…
(lalu dia menuturkan hadits, dan berkata), “Sesungguhnya dia akan
berdiam di muka bumi selama empat puluh hari dalam waktu tersebut dia
akan mencapai setiap sumber air dan tidak akan mencapai empat masjid:
Masjidil Haraam, Masjid Madinah, Masjid ath-Thuur, dan Masjid al-Aqsha.”
[9]
Adapun yang terdapat dalam riwayat al-Bukhari dan Muslim[10] bahwa Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa sallam melihat seorang laki-laki dengan rambut
keriting, buta sebelah matanya, dia meletakkan kedua tangannya di atas
kedua pundak seorang laki-laki untuk melakukan thawaf, lalu beliau
bertanya tentangnya? Mereka (para Malaikat) menjawab, “Sesungguhnya dia
adalah Masihud Dajjal.” Hadits ini bisa dijawab dengan pernyataan bahwa
larangan Dajjal masuk ke dalam Makkah dan Madinah hanya terjadi ketika
dia keluar di akhir zaman
2. Yaman
Pada akhirnya umat Islam akan menjadi pasukan perang, satu pasukan di
Syam, satu pasukan di Yaman, dan satu pasukan lagi di Iraq. Hendaklah
kalian memilih Syam. Karena ia adalah negeri pilihan Allah. Allah
kumpulkan di sana hamba-hamba pilihan-Nya. Jika tak bisa, hendaklah
kalian memilih Yaman dan berilah minum (hewan kalian) dari kolam-kolam
(di lembahnya). Karena Allah menjamin untukku negeri Syam serta
penduduknya
Dalil dalam Al Qur’an, yang Menunjukkan Keutamaan Penduduk Yaman
Firman Allah Ta’ala,
يَـٰٓأَيُّہَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ مَن يَرۡتَدَّ مِنكُمۡ عَن دِينِهِۦ
فَسَوۡفَ يَأۡتِى ٱللَّهُ بِقَوۡمٍ۬ يُحِبُّہُمۡ وَيُحِبُّونَهُ ۥۤ
أَذِلَّةٍ عَلَى ٱلۡمُؤۡمِنِينَ أَعِزَّةٍ عَلَى ٱلۡكَـٰفِرِينَ
يُجَـٰهِدُونَ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ وَلَا يَخَافُونَ لَوۡمَةَ لَآٮِٕمٍ۬ۚ
ذَٲلِكَ فَضۡلُ ٱللَّهِ يُؤۡتِيهِ مَن يَشَآءُۚ وَٱللَّهُ وَٲسِعٌ
عَلِيمٌ
“Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad
dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah
mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut
terhadap orang yang mu’min, yang bersikap keras terhadap orang-orang
kafir, yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan
orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada
siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas [pemberian-Nya] lagi
Maha Mengetahui” (QS. Al-Maidah 54)
Hadis-hadis tentang Keutamaan Negeri Yaman
Adapun hadis-hadis Nabi, yang menerangkan kemulian negeri Yaman, banyak. Diantaranya adalah sebagai berikut:
Nabi mendo’akan barokah untuk penduduk Yaman.
Dari Ibnu Umar, Nabi shallallahu’alaihi wasallam berdoa,
اللهم بارك لنا في شامنا اللهم بارك لنا في يمننا قالوا وفي نجدنا قال اللهم بارك لنا في شامنا اللهم بارك لنا في يمننا
“Ya Allah… berkahilah kami pada negeri Syam kami. Ya Allah… berkahilah kami pada negeri Yaman kami” (HR. Bukhori dan Ahmad)
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menerangkan, bahwa penduduk
Yaman adalah umatnya yang paling pertama merasakan segarnya air telaga
beliau.
Dari sahabat Tsauban berkata, Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam telah bersabda,
إني لبعقر حوضي أذود الناس لأهل اليمن أضرب بعصاي حتى يرفض عليهم
“Sesungguhnya kelak aku akan berada di samping telagaku. Kemudian Aku
akan menghalangi orang-orang yang akan meminum dari telagaku, agar
penduduk Yaman dapat meminumnya terlebih dahulu. Aku memukul dengan
tongkatku, sehingga air telaga tersebut mengalir untuk mereka.” (HR.
Muslim)
Inilah salah satu bentuk karomah untuk penduduk Yaman. Dimana Rasulullah
shalallahu alaihi wa sallam mendahulukan mereka dalam hal meminum air
dari telaga beliau. Sebagai ganjaran atas baiknya perilaku mereka dan
bersegeranya mereka dalam menerima Islam. Rasulullah mendahulukan mereka
untuk meminum air telaga beliau. Sebagaimana di kehidupan dunia, mereka
membela kehormatan Nabi shallallahu’alaihi wasallam dari musuh-musuh
beliau. (Lihat: Syarah Shohih Muslim 62/15)
Mereka adalah sebaik-baik penduduk bumi.
عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ جُبَيْرِ بْنِ مُطْعِمٍ ، عَنْ أَبِيهِ ، قَالَ :
كُنَّا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِطَرِيقٍ
بَيْنَ مَكَّةَ وَالْمَدِينَةِ ، فَقَالَ : ” يُوشِكُ أَنْ يَطْلُعَ
عَلَيْكُمْ أَهْلُ الْيَمَنِ ، كَأَنَّهَا قِطَعُ السَّحَابِ ، أَوْ
قِطْعَةُ سَحَابٍ ، هُمْ خِيَارُ مَنْ فِي الأَرْضِ…
Suatu ketika, cerita Jubair bin Muth’im, kami bersama Rasulullah dalam
sebuah perjalanan antara Makkah dan Madinah. Saat itu Nabi bersabda,
يُوشِكُ أَنْ يَطْلُعَ عَلَيْكُمْ أَهْلُ الْيَمَنِ ، كَأَنَّهَا قِطَعُ
السَّحَابِ ، أَوْ قِطْعَةُ سَحَابٍ ، هُمْ خِيَارُ مَنْ فِي الأَرْض
“Hampir-hampir bangsa Yaman melebihi kalian. Mereka bak segumpal awan.
Mereka adalah sebaik-baik penduduk bumi.” (HR. Imam Ahmad, Imam Bukhari,
Imam Al-Baihaqi, dinilai shohih oleh Al-Albani)
Penduduk Yaman, tentara Allah di masa terjadi fitnah.
Abdullah bin Hawalah mengatakan, ” Nabi shallallahu’alaihi wasallam bersabda,
سيصير الأمر إلى أن تكونوا جنودا مجندة جند بالشام و جند باليمن و جند
بالعراق عليك بالشام فإنها خيرة الله من
أرضه يجتبي إليها خيرته من عباده فإن أبيتم فعليكم يمنكم و اسقوا من غدركم
فإن الله قد توكل لي بالشام و أهله
“Pada akhirnya umat Islam akan menjadi pasukan perang, satu pasukan di
Syam, satu pasukan di Yaman, dan satu pasukan lagi di Iraq. Hendaklah
kalian memilih Syam. Karena ia adalah negeri pilihan Allah. Allah
kumpulkan di sana hamba-hamba pilihan-Nya. Jika tak bisa, hendaklah
kalian memilih Yaman dan berilah minum (hewan kalian) dari kolam-kolam
(di lembahnya). Karena Allah menjamin untukku negeri Syam serta
penduduknya.” (HR. Abu Dawud, Imam Ahmad, Al-Hakim, dan Ibnu Hibban.
Dinilai shohih oleh Al-Hakim dan Al-Albani)
3. Syam
KEBERKAHAN SYAM DALAM AL QUR`AN
Selain ayat pertama surat al Israa` di atas, tidak kurang lima ayat yang menetapkan keberkahan bagi Syam. Di antaranya:
وَنَجَّيْنَاهُ وَلُوطًا إِلَى الْأَرْضِ الَّتِي بَارَكْنَا فِيهَا لِلْعَالَمِينَ
“Dan Kami selamatkan Ibrahim dan Luth ke sebuah negeri yang Kami telah
memberkahinya untuk sekalian manusia”. [al Anbiyaa`/21:71]
Ibnu Katsir berkata,”Allah memberitahukan tentang Ibrahim yang
diselamatkan dari api buatan kaumnya, dan membebaskannya dari mereka
dengan berhijrah ke Negeri Syam – tanah suci”.
Allah Azza wa Jalla berfirman :
وَلِسُلَيْمَانَ الرِّيحَ عَاصِفَةً تَجْرِي بِأَمْرِهِ إِلَى الْأَرْضِ
الَّتِي بَارَكْنَا فِيهَا ۚ وَكُنَّا بِكُلِّ شَيْءٍ عَالِمِينَ
“Dan (telah Kami tundukkan) untuk Sulaiman angin yang sangat kencang
tiupannya yang berhembus dengan perintahnya ke negeri yang Kami telah
memberkatinya. Dan adalah Kami Maha Mengetahui segala sesuatu”. [al
Anbiyaa`/21:81].
وَجَعَلْنَا بَيْنَهُمْ وَبَيْنَ الْقُرَى الَّتِي بَارَكْنَا فِيهَا قُرًى
ظَاهِرَةً وَقَدَّرْنَا فِيهَا السَّيْرَ ۖ سِيرُوا فِيهَا لَيَالِيَ
وَأَيَّامًا آمِنِينَ
“Dan kami jadikan antara mereka dan antara negeri-negeri yang Kami
limpahkan berkat kepadanya, beberapa negeri yang berdekatan dan Kami
tetapkan antara negeri-negeri itu (jarak-jarak) perjalanan. Berjalanlah
kamu di kota-kota itu pada malam dan siang hari dengan aman”.
[Sabaa`/34:18].
Pada penjelasan ayat telah disinggung secara sepintas tentang keberkahan
tersebut. Dan lebih lanjut, di antara keberkahan Syam juga disebutkan
dalam as Sunnah.
1. Syam Merupakan Tempat Para Nabi.
Syam menjadi tempat tinggal banyak nabi. Dari Nabi Ibrahim, yang hijrah
ke Syam, Nabi Luth, Nabi Ya’qub, Nabi Musa, Nabi Isa, dan lainnya. Dan
akhirnya, Allah menjadikannya sebagai milik umat Muhammad setelah bangsa
Yahudi menempuh jalan kesesatan.
Perintah Nabi Untuk Bermukim Di Syam.
Imam al Mundziri di dalam at Targhib wat Tarhib menuliskan, bab anjuran untuk bermukim di Syam, dan tentang keutamaan Syam.[23]
Dari Watsilah bin al Asqaa`, berkata: Aku mendengar Rasulullah berkata
kepada Hudzaifah bin al Yaman dan Mu’adz bin Jabal yang sedang meminta
pendapat beliau tentang tempat tinggal. Maka, beliau mengisyaratkan ke
arah Syam. Mereka berdua kembali bertanya kepada beliau. (Dan) beliau
mengisyaratkan ke arah Syam. Beliau bersabda:
عَلَيْكُمْ بِالشَّامِ فَإنَّهَا صَفْوَةُ بِلَادِ اللهِ يَسْكُنُهَا خِيرَتُهُ مِنْ خَلْقِهِ..
“Beradalah kalian di Syam. Sesungguhnya ia merupakan negeri pilihan Allah, dihuni oleh makhluk pilihanNya” [24]
Para ulama juga telah terbiasa merekomendasi untuk bermukim di Syam,
sesuai petunjuk Rasulullah. Ketika ‘Atha al Khurasani berniat pindah
tempat tinggal, ia meminta pendapat para ulama yang ada di Mekkah,
Madinah, Kufah dan Bashrah serta Khurasan.
‘Atha al Khurasani berkata kepada para ulama tersebut : “Menurut pendapatmu, kemana saya mesti pindah dengan keluarga?”
Masing-masing menjawab: “Berangkatlah ke Syam”.
Malaikat Membentangkan Sayap Bagi Penduduk Syam.
Dari Zaid bin Tsabit, ia berkata : Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
طُوبَى لِلشَّامِ فَقُلْنَا لِأَيٍّ ذَلِكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ
لِأَنَّ مَلَائِكَةَ الرَّحْمَنِ بَاسِطَةٌ أَجْنِحَتَهَا عَلَيْهَا
“Keberuntungan bagi penduduk Syam,” maka kami bertanya : “Karena apa,
wahai Rasulullah?” Beliau menjawab,”Karena para malaikat membentangkan
sayap-sayapnya kepada mereka (penduduk Syam)”.[25]
Tempat Keberadaan Thaifah Manshurah.
لَا يَزَالُ أَهْلُ الْغَرْبِ ظَاهِرِينَ عَلَى الْحَقِّ حَتَّى تَقُومَ السَّاعَةُ
“Penduduk Gharb (yang berada di arah Barat) akan senantiasa menegakkan
kebenaran sampai Kiamat datang”. [HR Muslim 13/68, Nawawi].
Imam Ahmad berkata,”Ahli Gharb adalah penduduk Syam.” Dan jawaban ini
disepakati oleh Ibnu Taimiyah dalam Manaqibisy-Syam wa Ahlihi, halaman
76-77.
‘Asqalan, Merupakan Tempat Penjagaan Penting.
Ath Thabrani meriwayatkan dalam al Mu’jamul Kabir, dari Ibnu ‘Abbas, ia
berkata : Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
أَوَّلُ هَذَا الْاَمْرِ نُبُوَّةٌ وَ رَحْمَةٌ ثُمَّ يَكُوْنُ خِلَافَةٌ
ثُمَّ يَكُوْنُ مُلْكاً وَرَحْمَةٌ ثُمَّ يَتَكَادَمُونَ عَلَيْهِ
َتكَادُمُ الْحُمُرِ. فَعَلَيْكُمْ بِالْجِهَادِ, وَإِنَّ أَفْضَلَ
جِهَادِكُمْ الرِّبَاطُ, وَإِنَّ أَفْضَلَ رِِبَاطكُمْ عَسْقَلَانُ
“Permulaan dari perkara ini (Islam) adalah kenabian dan rahmat.
Berikutnya tegaknya khilafah dan rahmat. Selanjutnya muncul kerajaan dan
rahmat. Kemudian, orang-orang memperebutkannya, seperti kuda-kuda yang
berebut. Maka, kewajiban kalian untuk berjihad. Sesungguhnya sebaik-baik
jihad adalah ribath. Sebaik-baik tempat ribath adalah Asqalan”. [Ash
Shahihah, 3270].
‘Asqalan telah dikenal sejak dahulu. Menempati tempat strategis di bibir
pantai, ramai dengan perdagangan. Palestina tidak pernah ditaklukkan,
kecuali diawali dengan penaklukkan ‘Asqalan.
Cahaya Iman Memancar Dari Syam Saat Fitnah Berkecamuk.
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr, ia berkata : Rasulullah bersabda :
إِنِّيْ رَأَيْتُ كَأَنَّ عَمُوْدَ الْكِتَابِ انْتُزِعَ مِنْ تَحْتِ
وِسَادَتِيْ, فَأَتْبَعْتُهُ بَصَرِيْ. فَإِذَاهُوَ نُورٌ سَاطِعٌ عُمِدَ
إلَى الشَّامِ ألَا وَإنَّ الْإيْمَانَ إذَا وَقَعَتْ الْفِتَنُ بِالشَّامِ
“Sesungguhnya saya melihat seakan-akan tonggak al Kitab telah tercabut
dari bawah bantalku. Maka, aku mengikutinya dengan pandanganku.
Tiba-tiba terdapat cahaya terang-benderang yang mengarah menuju Syam.
Ketahuilah, sesungguhnya iman, apabila telah terjadi beragam fitnah,
berada di Syam”. [Shahihut-Targhib wat-Tarhib, no. 3092].
Al ‘Izz bin Abdis Salam rahimahullah berkata,”Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam mengabarkan, bahwa tiang Islam, yaitu iman, pada saat
terjadinya fitnah-fitnah, berada di Syam. Artinya, apabila fitnah-fitnah
yang muncul telah mengancam agama Islam, maka penduduk Syam berlepas
diri darinya. Mereka tetap istiqamah di atas iman. Jika muncul (fitnah
yang) tidak mengancam agama, maka penduduk Syam mengamalkan konsekwensi
iman. Apakah ada sanjungan yang lebih sempurna dari itu?”
Demikianlah, keberkahan tanah Palestina dan sekitarnya. Oleh karena itu
Syaikh Salim bin ‘Id al Hilali menjelaskan, bahwa kewajiban (kepada
penduduk) Syam yang telah Allah berikan karunia dengan
keutamaan-keutamaan ini, untuk melenyapkan noda-noda, kotoran-kotoran
dan kekeruhannya. Sebagai upaya persiapan menyambut cahaya Islam (yang
termuat dalam hadits-hadits) yang akan menguasai tanahnya. Meskipun
orang-orang jahat membencinya.[26]
Salman al Farisi Radhiyallahu ‘anhu berkata :
إِنَّ الْأَرْضَ لَا تُقَدِّسُ أَحَدًا وَإِنَّمَا يُقَدِّسُ الْإِنْسَانَ عَمَلُهُ
“Sesungguhnya tanah suci tidak mensucikan siapapun. Yang mensucikan manusia adalah amalannya”. [Riwayat Imam Malik, 2/796].
Washalallahu ‘ala nabiyina Muhammad wa ‘ala alihi wa ash-habihi ajma’in. [Reportaseterkini.net]
0 Response to "Menjelang Akhir Zaman, Inilah 3 Negeri yang Di Anjurkan Rasulullah Untuk Di Huni"
Post a Comment